Pipa Biru

Informasi Menarik | kesehatan | Gadget | Pendidikan | Wisata | Tips Dan Triks | Islam | Bisnis Online

Anti Sosial Akibat Sosial Media

Advertisement

Anti sosial akibat sosial media 

Social media atau jejaring sosial sekarang menjadi suatu kebutuhan penting bagi banyak kalangan. Bagaimana tidak, sekarang ini sosial media tidak hanya dipakai oleh para remaja tapi kini juga dipakai oleh para orang tua, anak-anak di bawah umur bahkan hewan pun dibuatkan akun di jejaring sosial. Seolah-olah memiliki akun di sosial media nyaris sama pentingnya dengan memiliki KTP bagi orang-orang tertentu. Banyak orang yang begitu antusias mengikuti berbagai macam sosial media demi mengejar gelar “eksis”. Ini biasanya menjangkit kalangan muda yang ingin terlihat gaul dan ngetren.

anti sosial

Antusiasme pengguna internet menggunakan akun jejaring sosial mengundang munculnya situs sosial media baru yang bermunculan. Pada awalnya kita mengenal friendster dan facebook, kemudian muncul jejaring sosial baru yang menawarkan fitur yang berbeda-beda seperti twitter, path, instagram, tumblr,dsb. Tinggal pilih jejaring sosial mana yang nyaman untuk diikuti. Nyaman semua? Nggak masalah juga untuk diikuti semua.

Sebenernya apa sih fungsi jejaring sosial/ sosial media, kenapa orang-orang begitu antusias memiliki berbagai macam akun di sosial media? Jawabnya, sosial media sebagai sarana komunikasi jarak jauh, tempat berekspresi, tempat berpendapat, tempat berbagi, sarana selingkuh, nyari pacar, mejengin foto-foto narsis, tempat buang sampah (uneg-uneg), tempat ngompor-ngomporin mantan,... lhah jawabannya informal banget ya.

Ringkasnya, fungsi utama sih buat alat komunikasi. Komunikasi melalui sosial media tentu saja sangat praktis, tinggal share lalu teman-teman akan mengomentari. Comtoh: Baru putus curhat di sosmed, terus temen pada koment eh ada secret admirernya juga yang komen seneng banget baca statusnya. Lagi ngupil, foto selfie terus diupload, temen-temenya rame-rame nyiram status pake “jorok lu”. Ada juga yang lagi ujian nyontek nge-twit “google thanks for help me doing this exam”, eh gag taunya guru lagi buka twitter juga. Praktis banget banget kan.

Memang, sosial media memiliki banyak sekali manfaat, tapi di sisi lain sosial media juga membawa dampak buruk utamanya bagi kaum remaja yang paling intens menggunakan layanan sosial media. Dengan dimanja oleh kepraktisan sosial media untuk berkomunikasi, orang-orang menjadi malas bertemu langsung dengan teman atau kerabat. Jika ada sesuatu yang ingin dikabarkan cukup tulis lalu share dan teman-teman bisa membacanya. Frekuensi bertemu dan berkomunikasi langsung semakin jarang dengan adanya sosial media ini.

Secara nggak sadar sosial media membawa banyak wabah penyakit bagi kaum muda diantaranya wabah anti-sosial. Mungkin kita nggak sadar sosial media menjauhkan kita dari orang-orang di dekat kita. Coba sobat lihat gambar di bawah.



Mereka dekat secara jarak, tapi lihat saja, mereka sibuk berkomunikasi dengan orang-orang di dunia maya. Lebih mementingkan orang yang jauh disana daripada orang orang yang ada di depan mata. Ya. Sosial media memang mendekatkan yang jauh, tapi sosial media juga yang menjauhkan yang dekat. Memang bukan salah sosial media lahir di dunia maya, tapi secara nggak langsung sosial media memiliki pengaruh besar untuk mengubah banyak hal termasuk aspek sosial.
Mereka yang aktif di dunia maya cenderung pasif di dunia nyata. Aktifitas di dunia maya dirasa penting untuk dilakoni ketimbang di dunia nyata. Seperti kita tahu bahwa internet bisa membuat kecanduan, begitu pula dengan sosial media. Terlalu asyik menggunakan jejaring sosial membuat kita ketergantungan, bahkan ketika tidak membuka sehari saja rasanya kehilangan separuh nyawa (alay detected) istilah kerennya mati gaya meeen. Karena itu, aktifitas di dunia maya sangat penting bagi yang sudah terlanjur kecanduan.

Untuk mencegah sikap anti-sosial akibat sosial media sebaiknya kita membatasi pemakaian jejaring sosial, berbagi seperlunya dan jangan gunakan sosial media ketika berkumpul bersama keluarga atau teman karena jika-masing-masing sibuk dengan ponselnya kapan terjadi komunikasi yang hangat kala berkumpul, sering-sering silaturrahmi juga meskipun di sosial media pun sering ngobrol.
Oke, itu aja sih perspektif kali ini tentang anti-sosial akibat social media.
Baca Juga: Cara Menjadi Pribadi yang Kreatif dan Inovatif

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Artikel Terkait Mengenai : Anti Sosial Akibat Sosial Media

Show comments
Hide comments

1 komentar: