Pipa Biru

Informasi Menarik | kesehatan | Gadget | Pendidikan | Wisata | Tips Dan Triks | Islam | Bisnis Online

Pemimpin? Aku, kamu atau mereka?

Advertisement

Pemimpin? Aku, kamu atau mereka? 



Judul artikel ini berangkat dari sebuah pertanyaan,”Apa dan siapa itu pemimpin?”. Definisi pun menjawab bahwa pemimpin adalah individu yang mengatur, mengarahkan, mengorganisir dan mengontrol tingkah laku sosial dalam suatu kelompok. Jadi, bisa dikatakan pemimpin itu memiliki pengaruh yang besar dan peran yang dominan atas subordinat yang dipimpinnya. Tapi, bagaimana kalau kita berbicara mengenai “pemimpin” melalui perspektif yang berbeda?
Jika kebanyakan orang memberi arti yang spesifik pada kata “pemimpin”, yaitu mereka yang memimpin orang lain, dalam artian yang lebih luas “pemimpin” justru jauh lebih spesifik lingkupnya. Pemimpin tidak hanya mereka yang menduduki jabatan tertinggi dalam suatu kelompok, tidak hanya orang yang memiliki kuasa atas kelompok sosial, tapi yang juga menjadi pemimpin itu adalah diri kita sendiri. Ya, pemimpin itu adalah aku, kamu dan semua manusia yang ada di bumi.
Masing-masing manusia terlahir sebagai pemimpin. Kita memimpin, mengorganisir kegiatan sehari-hari dan mengontrol segala sesuatunya. Bahkan kita sendirilah yang menjadi pengambil keputusan atas tindakan yang kita perbuat. Tidakkah kita bisa disebut pemimpin?
 Meskipun dalam perspektif ini semua manusia adalah pemimpin, tapi hanya sebagian saja manusia yang terlahir untuk memimpin orang lain. Itu artinya ada dua konsep disini, yaitu manusia sebagai pemimpin untuk dirinya sendiri dan manusia sebagai pemimpin untuk orang lain. Kenapa tidak semua orang bisa menjadi pemimpin bagi orang lain? Logikanya, jika semua orang menjadi pemimpin untuk orang lain, lalu siapa yang akan dipimpin? Untuk itu, ada sebagian orang yang hanya memimpin dirinya sendiri ada pula yang menjadi pemimpin bagi orang lain. Mereka yang menjadi pemimpin bagi orang lain adalah mereka yang memiliki kemampuan lebih dari orang-orang yang dipimpinnya.
Generasi Muda Dan Kepemimpinannya
Pemimpin itu punya tanggung jawab yang besar. Sebagai generasi muda, pernahkah bertanya bagaimana kepemimpinan kita terhadap diri sendiri? Sudah benarkah kita me-manage hidup? Ada banyak hal yang harusnya menjadi pe-er bagi diri sendiri sebelum kita menjadi pemimpin bagi orang lain, yaitu tanggung jawab kita pada diri sendiri. Seberapa besar perubahan positif pada diri kita atau justru sebaliknya.
Ironis ketika melihat generasi muda sekarang yang tidak mampu menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Sebagian terjerembab dalam narkoba, sebagian lagi terjangkit pornografi, seks bebas bahkan tindak kriminal seperti pembunuhan.
Inikah potret kaum muda di Indonesia dan mental kepemimpinannya? Pemimpin-pemimpin yang tidak memiliki visi dan misi dalam hidup tapi lebih mementingkan kesenangan sesaat dan hedonisme. Mengambil keputusan tanpa memikirkan efek jangka panjang dan merugikan diri sendiri serta orang lain. Jika memimpin diri sendiri saja sulit, lalu bagaimana akan memimpin orang lain.
Wake Up, We Are Future Leaders
Kita pemimpin. Maka bersikaplah selayaknya pemimpin, jangan jadi pengecut. Toh memimpin diri sendiri itu sebenarnya tidak sulit. Pikirkan saja apa yang baik dan apa yang buruk bagi kita. Bijaksana mengambil keputusan itu tergantung kemauan dan pertimbangan. Kita yang memimpin dan menentukan sendiri masa depan kita, maka kita harus memilih yang terbaik dan memberi kebaikan jangka panjang.
Tugas kita sebagai pemimpin masa depan adalah mempersiapkan masa sekarang untuk nanti. Apa yang perlu dipersiapkan? Yang perlu dipersiapkan yaitu kita harus menjadi pemimpin yang handal. Jika sekarang kita belajar cara terbaik untuk memimpin hidup kita menuju visi misi yang telah kita rancang, maka di masa yang akan datang kita sudah harus menjadi pemimpin yang handal. Mampu mengorganisir kegiatan kita dengan baik, mengarahkan diri sendiri pada hal-hal positif dan membuat kebijakan yang tepat bagi diri sendiri.

Banyak hal yang bisa dijadikan bekal untuk menjadi pemimpin yang handal. Ilmu pengetahuan dan agama diantaranya. Pemimpin yang cerdas akan menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan melihatnya dari berbagai macam sudut pandang ilmu pengetahuan bahkan agama. Dengan begitu keputusan yang diambil adalah keputusan dengan penuh pertimbangan bukan sekedar keputusan yang emosional. Maka dari itu we must learn, grow and lead for ourselves.
Jika sudah bisa menjadi  pemimpin yang baik bagi diri sendiri kenapa tidak kalau harus menjadi pemimpin bagi orang lain? 
Baca Juga: Blogging: Domain Gratis dan Profesionalisme Menulis
Post By Mba

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Artikel Terkait Mengenai : Pemimpin? Aku, kamu atau mereka?

Tampilkan Komentar
Hide comments

0 komentar:

Posting Komentar