Bully dan Anarkisme dalam Acara Komedi di televisi
Ada sesuatu yang terasa aneh ketika
menyebut suatu adegan dalam acara komedi sebagai sesuatu yang “LUCU”. Bagaimana
kita tertawa dan menganggap itu lucu ketika dalam sebuah adegan lawak ada orang
yang dilumuri wajahnya dengan bedak, busa atau cat sampai wajahnya tak
kelihatan lagi. Itu masih belum seberapa, malah ada acara komedi dimana
masing-masing pemain berusaha menjebak pemain lain untuk terjatuh atau malah
sengaja menjatuhkannya.
![]() |
Apa itu semua
lucu? Ya. Itu semua memang lucu. Tapi lebih dari itu, adegan menjatuhkan
pemain, mencoreti wajah pemain lain dan saling mengatai-ngatai tak beda jauh
dari perilaku BULLY. Meskipun para pemain saling rela untuk dikatai,
dijatuhkan,dsb tapi bagaimana dengan penonton utamanya yang masih di bawah
umur? Jika mencemooh, memukul, menjatuhkan dianggap sebagai hal yang lucu dan
lumrah dalam sebuah acara komedi, tidak menutup kemungkinan acara-acara komedi
seperti ini sekaligus mengajari perilaku bully pada anak-anak.
Lihat comedi show
yang sekarang ramai menghiasi layar kaca dan hampir tiap hari menjadi tontonan
masyarakat Indonesia. Sebut saja OVJ, pesbukers, dan YKS. Ketiga acara komedi
ini memiliki rating yang tinggi dan merupakan acara favorit pemirsa Indonesia.
Bahkan YKS menjadi acara fenomenal berkat goyang caesar yang diusungnya.
Opera Van Java
yang digawangi Parto, Sule, Andre, Ajis dan Nunung awalnya masih baik-baik
saja. Tapi lama kelamaan mulai banyak adegan anarkis dan bully yang dilakukan para
pemain di OVJ. Mulai dari memasukkan benda-benda tertentu ke mulut pemain
(biasanya dilakukan oleh Parto) sampai saling menjatuhkan pemain lain dengan
properti di panggung. Meskipun properti yang digunakan tidak berbahaya (terbuat
dari steroform), tapi tindakan mereka itu yang menimbulkan efek negatif bagi
penonton. Bisa saja, anak di bawah umur yang menonton mempraktekkan
adegan-adegan tersebut dengan temannya karena dianggap lelucon belaka. Padahal
hal itu bisa membahayakan teman bahkan dirinya sendiri.
Lagipula, tindakan para pemain OVJ yang suka merusak properti bukan kegiatan yang ramah lingkungan. Properti yang dibuat sebagus itu cuma dirusak begitu saja tanpa memikirkan dampak sampah yang mereka hasilkan. Kenapa tidak disimpan barangkali bisa dipakai untuk pertunjukan berikutnya saja? Untung saja, kebiasaan menjatuhkan pemain dan merusak properti saat ini sudah mulai berkurang di OVJ.
Lagipula, tindakan para pemain OVJ yang suka merusak properti bukan kegiatan yang ramah lingkungan. Properti yang dibuat sebagus itu cuma dirusak begitu saja tanpa memikirkan dampak sampah yang mereka hasilkan. Kenapa tidak disimpan barangkali bisa dipakai untuk pertunjukan berikutnya saja? Untung saja, kebiasaan menjatuhkan pemain dan merusak properti saat ini sudah mulai berkurang di OVJ.
Pesbukers,
merupakan comedy show andalan Antv yang digawangi 2 artis mahal, Olga dan Raffi
serta beberapa pemain lain. Pesbukers ternyata lebih parah lagi. Meskipun tidak
saling menjatuhkan pemain lain seperti di OVJ tapi bully di pesbukers lebih
memprihatinkan. Disini ada adegan yang biasanya selalu disertai teriakan “masak
aer”. Setelah pantun “masak aer” pemain pesbukers selalu menumpahi kepala
pemain lain dengan bedak dan yang biasa menjadi bahan bully adalah Sapri. Belum
lagi celetukan dari para pemain, yang sering keluar adalah kata-kata mencemooh
dan mengatai. Contohnya saja: muke lu kayak pantat panci. Dan tak hanya sekali
dua kali tapi SERING kali.
Dikutip dari kapanlagi.com, Berdasarkan catatan KPI, program pesbukers telah mendapatkan surat sanksi administratif teguran tertulis pertama nomor 386/K/KPI/07/13 tertanggal 15 Juli 2013.
Pelanggaran yang dilakukan adalah
penayangan adegan yang melecehkan orang dan/atau masyarakat dengan kondisi
fisik tertentu serta orientasi seks dan identitas gender tertentu, melanggar
perlindungan anak, serta melanggar norma kesopanan dan kesusilaan.
Ada sekitar 40 jenis lawakan dalam
catatan KPI yang dinilai melanggar ketentuan. Seperti yang terjadi pada 25 Juli
2013, kepala Opie Kumis disebut dengan sebutan melon, lobby hotel,
botak. Bang Sapri juga disebut dengan tikus lemari, tikus laci, dan
juga ada adeganYadi Sembako mencium ketiak Jessica Iskandar.
Tak beda jauh
dengan pesbukers, YKS pun juga sama saja. Kenapa enggak lhawong pemainnya
kebanyakan juga sama. Kata-kata cemoohan pun sering kita dengar disini.
Perilaku bully apalagi, biasanya Caesar lahyang menjadi bahan bully-an jika ada
game.
Ironis ketika
melihat comedy show yang notabenenya menjadi tayangan favorit masyarakat justru
memberi contoh tidak baik. Bagaimana budaya bully dan anarkis akan musnah dari
bumi Indonesia jika apa yang dikonsumsi masyarakatnya saja mengajarkan bully
dan anarkis. Parahnya, masyarakat awam pun tak peka dengan fenomena ini.
Kebanyakan para orang tua justru membiarkan anak-anak mereka menonton acara
yang seharusnya tak layak mereka tonton. Lihat saja bagaimana kasus bully,
anarkisme dan premanisme yang menjangkit anak di bawah umur mulai meningkat.
Acara televisi yang merupakan tontonan termurah dan termudah bagi masyarakat
harusnya menyuguhkan acara-acara berkualitas terlebih acara komedi yang menjadi
kegemaran masyarakat pada umumnya. Acara komedi harusnya dikemas sekreatif
mungkin tanpa ada unsur bully
dan anarkisme.
Komedi satire nampaknya lebih mendidik dan lebih cerdas dari pada sekedar lawakan yang
menertawakan orang terjatuh, dipukul dan dicemooh dengan kata-kata kasar. Apa itu komedi satire? yaitu komedi yang berisikan sindiran
atau kritikan tentang suatu hal atau permasalahan di sekitar. Setidaknya komedi jenis ini
mengajari komedian sekaligus penonton untuk berpikir kritis, tidak hanya
sekedar tertawa spontan atas kejadian lucu di atas panggung komedi.
0 komentar:
Posting Komentar