Pipa Biru

Informasi Menarik | kesehatan | Gadget | Pendidikan | Wisata | Tips Dan Triks | Islam | Bisnis Online

Mitos-Mitos Mengonsumsi Kopi yang Harus Anda Tahu

Advertisement

Mitos-mitos mengonsumsi kopi yang harus Anda tahu

kopi cethe tulungagung

 Minum kopi katanya bisa meningkatkan semangat, mencegah kantuk bahkan insomnia dan menyebabkan kecanduan. Seringkali kita dengar kalimat-kalimat tersebut entah itu benar atau tidak, entah itu cuma mitos atau memang fakta.

Mitos-mitos Seputar Efek dari Minum Kopi

 Kopi dapat menyebabkan insomnia/ susah tidur?
Stimulasi energi yang dipicu kafein dalam kopi dianggap sebagai faktor yang memicu insomnia. Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang tidak terlalu sering meminum kopi. Mereka mungkin mengalami insomnia dan tidur mereka terganggu jika kopi dikonsumsi 30-60 menit sebelum tidur. Padahal kafein hanya bertahan sebentar dalam tubuh. Setelah dikonsumsi, kafein langsung diproduksi dalam hati dan kemudian dibuang dari tubuh hanya dalam waktu 5 jam. Jadi, jika Anda hanya mengonsumsi kopi sebanyak 2-3 gelas sehari, tidak mungkin Anda menderita insomnia. Semua kembali pada kepekaan setiap orang pada kopi.


Kopi bisa menyebabkan sakit kepala
Faktanya minum kopi tidak akan menyebabkan sakit kepala. Sebaliknya, kandungan kafein dalam kopi justru bisa mengurangi derita sakit kepala. Secangkir kopi pekat bisa menyembuhkan migrain (sakit kepala sebelah) ringan.

Keseringan minum kopi bisa membuat kecanduan
Faktanya kafein merupakan stimulant ringan. Tidak ada bukti apapun bahwa penggunaan kafein mempunyai konsekuensi fisik dan sosial yang bisa disamakan dengan penyalahgunaan obat-obatan serius. Kafein adalah stimulant tapi pengaruhnya tidak seperti kokain dan amphetamine, “Kecanduan” kafein tak lebih dari seperti kita kecanduan main futsal dan menonton film. Konsumsi kafein dalam takaran wajar, sekitar 200-300 mg atau 2-3 cangkir kopi perhari bisa mempengaruhi mood dan meningkatkan kewaspadaan. 

Kopi dan rokok adalah kombinasi yang buruk?
Kopi dan rokok biasanya dikonsumsi bersama-sama. Semua penelitian telah menunjukkan bahwa perokok memiliki kecenderungan untuk mengkonsumsi kopi dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan non-perokok. Nikotin memiliki efek mempercepat penghapusan kafein dari tubuh dan perokok merasa perlu untuk mempertahankan tingkat kafein dalam tubuh sehingga meningkatkan asupan kafein.
Menurut hasil penelitian, mereka yang berhenti merokok tidak mengurangi konsumsi kopi sampai setidaknya enam bulan. Perlu diingat bahwa kopi tanpa kafein akan meningkatkan keinginan untuk merokok.

Bisakah kita mengkonsumsi kopi sambil meminum obat?
Tidak logis memang melarang konsumsi satu atau dua cangkir kopi untuk seseorang yang sedang menjalani perawatan dengan obat-obatan. Perlu dicatat bahwa kafein dapat meningkatkan atau melemahkan pengaruh obat-obatan tertentu. Obat stres, anti-depresi, dan obat tidur/bius tidak boleh dikonsumsi berbarengan dengan kopi dalam jumlah besar. Obat-obatan jenis lain dengan kuantitas kopi yang wajar (1 atau 2 cangkir) masih diperbolehkan.

Anak-anak yang meminum kopi cenderung menjadi hiperaktif

Faktanya asupan kafein yang normal, yakni sekitar 40-200 mg tidak akan menyebabkan anak-anak menjadi hiperaktif. Kafein mempercepat masuknya glukosa ke dalam otot dan mengubahnya menjadi sumber energi, glikogen, tambahan energi inilah yang memungkinkan membuat anak-anak tidak gampang lelah dan terus beraktivitas. Sejumlah kecil kafein bisa membantu meningkatkan konsentrasi pada anak-anak yang menderitaattention Deficit Hyperactivit Disorder (ADHD) dan menstimulasi mereka untuk lebih cepat menjawab pertanyaan.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Artikel Terkait Mengenai : Mitos-Mitos Mengonsumsi Kopi yang Harus Anda Tahu

Tampilkan Komentar
Hide comments

0 komentar:

Posting Komentar