Istilah langit sap pitu (dalam Bahasa
Jawa) sudah sangat sering saya dengar mulai saya belajar di TPA. Langit sap
pitu maksudnya adalah langit 7 saf / lapis. Guru saya sering
menjelaskan tentang langit itu ada 7 lapis. Dan saya terima mentah-mentah
doktrin itu tanpa bertanya “benar atau tidak?”
Entah karena apa, tiba-tiba teringat akan hal
itu dan timbul pertanyaan “ Kalau benar langit ada 7 lapis, apa buktinya secara
ilmiah?”
Cara paling praktis dan paling hemat untuk
mendapat jawaban tentu saja googling (please jangan nyengir). Surfing sana-sini
dari beberapa website dan blog akhirnya saya mendapat jawaban dan hampir
semuanya menyatakan hal yang sama.
Dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa langit
terdiri dari tujuh lapis sebagaimana disebutkan dalam surah al-Baqarah ayat 29
”Dia-lah Allah, yang
menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan)
langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala
sesuatu.”
Dalam ayat lain
disebutkan pula:
“”Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit
dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada
bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau
terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada
tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan
bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya.
Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui.” (Fushshilat:11-12)
Pemahaman tentang “Langit”, ada yang
mengartikan sebagai “langit bumi” maksudnya langit yang hanya menyelimuti bumi
dan ada pula yang memahami langit sebagai ruang hampa antar planet dan galaksi.
Adapun pengertian yang lebih luas lagi menurut ilmu astronomi bahwa langit
adalah alam semesta yang tak terbatas (tidak diketahui batasnya) namun
terhingga (ada akhirnya).

Jika dihitung jumlah
lapisan yang dinyatakan dalam sumber ilmiah tersebut ada 7 lapis, yaitu:
troposfer, stratosfer, ozonosper, mesosfer, termosfer, ionosfer dan eksosfer.
Tip-tiap lapisan atmosfer ini memiliki fungsi masing-masing sesuai yang
dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an surat Fushshilat: 12 “...Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit
urusannya.”
Dan itu adalah
kebanyakan artikel yang saya temukan tentang misteri langit 7 lapis dalam
pandangan sains. Meskipun banyak yang menyebutkan bahwa langit 7 lapis yang
dimaksud dalam Al-Qur’an adalah atmosfer, saya merasa kurang puas dengan
pandangan ini. Ketidakpuasan saya yang pertama adalah dalam surat Fushshilat
ayat 12 disebutkan “...Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang
yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya” . Apakah di
atmosfer kita terdapat bintang? Ataukah lapisan eksosfer dekat dengan bintang
padahal jarak bintang dari bumi mencapau ratusan tahun cahaya?
Ketidakpuasan yang
kedua adalah dalam peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah saw melakukan perjalanan
sampai menembus langit ketujuh dan bertemu dengan ruh-ruh sahabat dan nabi
terdahulu yang telah wafat. Jika benar langit ketujuh yang dimaksud adalah
atmosfer bumi, betapa mudahnya bagi manusia era sekarang untuk bisa menembus
lapisan ketujuh tersebut. Ketidakpuasan ketiga, dalam data sains di atas
sebenarnya tidak lengkap ada 7 lapisan. Lapisan ozonosfer atau lapisan ozon
adalah lapisan yang terdapat dalam lapisan stratosper.
Jadi, pemahaman
langit adalah atmosfer menurut saya kurang tepat. Pasalnya atmosfer adalah
lapisan udara bukan lapisan langit. Saya lebih memahami langit sebagai ruang
hampa yang ada di luar benda-benda langit atau yang disebut alam semesta.
Perihal langit ada 7 lapis, lapisan tersebut bukan lapisan yang terlihat secara
kasat mata akan tetapi berupa dimensi. Masing-masing lapisan memiliki dimensi
yang berbeda dan tidak tampak secara nyata dengan mata telanjang.
BACA KELANJUTANNYA
DISINI >>> Makna Langit 7 (Tujuh) Lapisan Bukan Atmosfer Bumi
Saya sependapat dengan Anda
BalasHapus