Model-model Penelitian Tasawuf
Model Sayyed Husein Nasr
Sayyed
Husein Nasr merupakan ilmuan yang amat terkenal dan produktif dalam melahirkan
berbagai karya ilmiah, termasuk ke dalam bidang tasawuf. Hasil penelitiannya
disajikan dalam bukunya yang berjudul” Tasawuf
dulu dan Sekarang”. Ia menggunakan metode penelitian dengan pendekatan
tematik, yaitu pendekatan yang mencoba
menyajikan ajaran tasawuf sesuai dengan tema-tema tertentu. Dengan penelitian
kualitatif mendasarinya pada studi kritis terhadap ajaran tasawuf yang pernah
berkembang dalam sejarah. Ia menambahkan bahwa tasawuf merupakan sarana untuk
menjalin hubungan yang intens dengan Tuhandalam upaya untuk mencapai keutuhan
manusia.
Model Mustafa Zahri
Mustafa
Zahri memusatkan terhadap tasawuf dengan menulis buku berjudul ”kunci memahami
ilmu tasawuf”. Penelitiannya bersifat eksploratif, yakni menggali ajaran
tasawuf dari berbagai literatur ilmu tasawuf. Ia menekankan ajaran yang
terdapat dalam tasawuf berdasarkan literatur yang ditulis oleh para ulama
terdahulu serta dengan mencari sandaran pada Al-Quran dan hadist. Ia menyajikan
tentang kerohanian yang di dalamnya dimuat tentang contoh kehidupannabi, kunci
mengenal Allah, sandi kekuatan batin, fungsi kerohanian dalam menentramkan
batin, serta tarekat dan fungsinya. Ia juga menjelaskan tentang bagaimana
hakikat tasawuf, ajaran makrifat, do’a,dzikir dan makna lailaha illa Allah.
Model Kautsar Azhari Noor
Menerbitkan
buku berjudul”Wahdat al-Wujud” yang
mengangkat paham dari Ibn Arabi, yaitu Wahdat al-Wujud. Paham ini menimbulkan
banyak kontroversi di kalangan para ulama, karena paham tersebut dinilai
membawa paham reinkarnasi, atau paham serba Tuhan, yaitu Tuhan menjelma dalam
berbagi ciptanya. Dengan demikian orang-orang mengira bahwa Ibn Arabi membawa
paham banyak Tuhan. Mereka berpendapat bahwa Tuhan dalam arti zat-Nya tetap
satu. Namun sifat-sifat-Nya banyak.
Model Harun Nasution
Harun
Nasution merupakan guru besar bidang teologi dan filsafat islam dan juga
menaruh perhatian terhadap penelitian dan bidang tasawuf. Dalam bukunya yang
berjudul “filsafat dan mistitisme dalam islam”, ia menggunakan metode tematik,
yakni penyajian penyajian aajaran tasawuf dalam tema jalan untuk dekat dengan
Tuhan. Pendekatan tematik dinilai lebih menarik karena dinilai langsung menuju
persoalan tasawuf dibandingkan dengan pendekatan yang lain. Penelitiannya itu
sepenuhnya bersifat deskriptif eksploratif, yakni menggambarkan ajaran
sebagaimana adanya dengan mengemukakannya sedemikian rupa, walau hanya dalam
garis besarnya saja.
Model A. J. Arberry
Arberry
merupakan salah seorang peneliti barat kenamaan, banyak melalui studi
keislaman, termasuk dalam penelitian tasawuf. Dalam bukunya “Pasang Surut
Aliran Tasawuf”, Arberry mencoba menggunakan pendekatan kombinasi, yaitu antara
pendekatan tematik dan pendekatan tokoh. Dengan pendekatan tersebut ia coba
kemukakan tentang firman Allah, kehidupan para nabi, para zahid, para sufi,
para ahli teori tasawuf, struktur teori dan amalan tasawuf, tarekat sufi,
teosofi dalam aliran tasawuf serta runtuhnya aliran tasawuf.
Dari
isi penelitiannya tersebut, tampak bahwa Arberry menggunakan analisis
kesejarahan, yakni berbagai berbagai tema tersebut dipahami berdasarkan konteks
sejarahnya, dan tidak dilakukan proses aktualisasi nilai atau
mentransformasikan ajaran-ajaran tersebut ke dalam makan kehidupan modern yang
lebih luas.
0 komentar:
Posting Komentar