Pipa Biru

Informasi Menarik | kesehatan | Gadget | Pendidikan | Wisata | Tips Dan Triks | Islam | Bisnis Online

Analisis Fenomena Komunikasi Sosial Media di Indonesia

Advertisement



Hasil gambar untuk media sosial
Analisis Fenomena Komunikasi Sosial Media di Indonesia - Internet merupakan media komunikasi baru yang menawarkan kecanggihannya sebagai hasil inovasi teknologi. Sifatnya yang instan dan global menjadikannya sebagai sarana praktis untuk berbagi informasi. Terlebih di zaman sekarang, dimana mobilitas semakin mudah, dan moving yang semakin cepat serta tingkat kesibukan masyarakat yang tinggi. Tak ayal memang jika internet sekarang menjadi kebutuhan primer bagi sebagian besar kalangan masyarakat untuk sekedar berbagi informasi. Untuk lebih lengkapnya baca Pengertian Dan Perbedaan Internet, Intranet Dan Ekstranet
Masyarakat Indonesia kini mulai fasih menggunakan internet. Terbukti dengan kenaikan jumlah pengguna internet sebesar 58%, menjadikan Indonesia masuk dalam daftar penambahan jumlah pengguna internet terbesar ketiga di seluruh dunia (sumber: http://www.tempo.co/). Dan, karena terlalu fasihnya banyak masyarakat yang kecanduan internet. Sayangnya, yang menjadi candu adalah situs jejaring sosial/ sosial media. Dalam artikel yang diterbitkan http://republika.co.id , dari seluruh total penggunaan internet di Indonesia 95% adalah untuk mengakses situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter.
 Hal serupa juga juga dinyatakan oleh majalah online http://investor.co.id ,
“Pengguna facebook Indonesia nomor empat setelah USA, Brazil, dan India. Sedangkan twitter Indonesia peringkat ke lima di dunia setelah USA, Brazil, Jepang dan Inggris.”

Kebanggaan tersendiri bagi Indonesia ketika masyarakatnya mulai terentaskan dari suatu keadaan yang disebut “gaptek”. Namun, terselip rasa miris ketika mendapati fakta bahwa konsumsi internet terbesar masyarakat Indonesia hanya untuk situs jejaring sosial.
Tak ada yang salah memang jika orang Indonesia konsumtif terhadap jejaring sosial. Yang menjadi problem adalah perubahan gaya komunikasi dan karakter masyarakat yang berkembang ke arah narsis dan alay, bukan komunikasi yang edukatif dan informatif.  Kini jejaring sosial lebih menjadi suatu media/alat untuk mencari popularitas dan eksistensi belaka.
Berbagai status dan twit alay menghiasi timeline setiap waktu. Mulai dari yang penting sampai yang sama sekali tidak penting. Diskusi-diskusi di forum online dengan komentar-komentar sarkastik juga kerap menghiasi jejaring sosial. Kalimat-kalimat satir pun bertebaran bebas di sosial media bahkan kadang mengundang kontroversi.
Ada satu fenomena unik yang bisa diamati disini, yaitu kebebasan berbicara. Mereka yang di dunia nyata takut berpendapat seakan mendapat ruang untuk berekspresi lewat jejaring sosial. Tapi di sisi lain, karena terlalu bebasnya berekspresi sampai-sampai orang lupa etika berpendapat. Kata-kata bullying tak jarang muncul menghiasi kolom komentar di sebuah forum online. Tanpa basa-basi, pun tanpa memperhitungkan dampak negatif dari pendapat sarkastik tersebut.
Entah karena kreatif atau apa, orang Indonesia juga banyak yang memanfaatkan jejaring sosial untuk berbisnis seperti jualan dan promosi online. Pemanfaatan target pasar yang efektif bagi para penjual melihat maraknya penggunaan jejaring sosial di Indonesia.
Indonesia memang terkenal dengan keramahannya. Masyarakat kita juga masyarakat yang gemar menjalin komunikasi. Meskipun begitu, sosial media yang merupakan hal baru dan menarik untuk dijadikan alat komunikasi, bukan berarti kita lantas hanya sibuk dengan jejaring sosial belaka. Masih banyak fungsi internet selain untuk mengakses jejaring sosial. Banyak situs edukatif yang bisa diakses seperti anglo-link.com, paseban.com, kaskus.co.id, dsb.
Fenomena lain yaitu berubahnya orientasi media massa, terlebih media massa online seperti d*tik.com, k*mp*s.com,dsb. Situs yang kita percaya sebagai situs informatif yang memberi berita-berita faktual dan riil, kini lebih condong ke arah infotainment. Dimana berita yang disajikan lebih banyak hoax dan tidak begitu mementingkan akurasi informasi. Arah pemberitaannya bukan lagi untuk memberi informasi yang akurat tapi lebih pada bisnis. Content itu urursan kedua yang terpenting adalah berita yang laku. Tak jarang judul-judul kontroversial pun diangkat demi menjaring pembaca padahal informasi yang dipublikasi belum tentu benar adanya. Berita atau hoax?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Artikel Terkait Mengenai : Analisis Fenomena Komunikasi Sosial Media di Indonesia

Show comments
Hide comments

1 komentar:

  1. http://sosialitaindonesia.com termasuk baru juga, didalamnya ada fitur Forum jual-beli seperti KASKUS, fitur backlink,blog untul para blogger, dan fitur umum lainnya seperti status,chat,games,share video photo dll

    BalasHapus